Kamis, 11 Juni 2015

Bab 8. Manusia dan Pandangan hidup

BAB 8.MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP
A.PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP
            Setiap manusia memiliki pandangan hidup. Pandangan hidup ini bersifat kodrati. Karena itu ia menentukan masa depan orang. Pandangan hidup artinya pendapat atau pertimbangan yang di jadikan pegangan , pedoman , arahan , petunjuk hidup di dunia .
            Dengan demikian pandangan hidup tidak muncul seketika,melainkan melalui proses yang lama,sehingga dapat di uji kebenarannya. Pandangan hidup ada 3 macam yang terdiri dari :
A.     Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
B.     Pandangan hidup yang berupa ideologi yang di sesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada Negara tersebut.
C.     Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relative kebenarannya.

Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsur-unsur yaitu cita,kebajikan,usaha,keyakinan. Keempat unsur ini merupakan satu kesatuan yang tidak dapat di pisahkan .

B. CITA-CITA
            Cita-cita adalah merupakan pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan datang. Pada umumnya cita cita merupakan garis linear yang makin lama makin tinggi. Apabila cita-cita tersebut belum terpenuhi dinamakan angan-angan. Misalnya seorang anak memiliki cita-cita menjadi dokter, ia belum sekolah, tidak mungkin ia berpikir baik, sehingga tidak punya kemampuan berusaha untuk menggapai cita-cita. Dapatkah seseorang mencapai apa yang di cita-citakannya, hal itu bergantung pada tiga factor , yang pertama manusia yang memiliki cita-cita,kedua adalah kondisi yang dihadapi,ketiga seberapa tinggikah cita-cita yang hendak dicapai.
Faktor manusia yang mau mencapai cita-cita di tentukan oleh kualitas manusianya itu sendiri. Ada orang yang bertidak kemauan sehingga apa yang di cita-citakan hanyalah khayalan . karena kurang mengukur kemampuan maka hanya bisa berkhayal. Sebaliknya anak yang mempunyai kemauan keras ialah yang bisa menjadikan motivasi untuk mencapai apa yang di cita-citakannya.
Factor kondisi ada dua macam yaitu factor yang menguntungkan merupakan kondisi yang memperlancar sedangkan yang menghambat yaitu yang merintangi terjadinya cita cita.
Faktor tingginya cita-cita yang merupakan factor ketiga dalam menggapai cita-cita. Memang ada anjuran agar seseorang menggantung cita-citanya setinggi langit tetapi balik lagi bagaimana factor manusianya, mampukah yang bersangkutan mencapainya .
C.KEBAJIKAN
            Kebajikan atau kebaikan yang mendatangkan kebaikan hakekatnya sama dengan perbuatan moral. Perbuatan yang sesuai dengan norma-norma etika dan agama. Manusia berbuat baik karna kodratnya manusia itu baik. Atas dorongan suara hatinya cenderung berbuat baik. Manusia adalah seorang utuh yang terdiri dari jiwa dan badan. Kedua unsur itu terpisah ketika manusia meninggal.
            Manusia merupakan mahluk sosial, manusia hidup bermasyarakat, manusia saling membutuhkan,saling menghargai antar anggota masyarakat. Untuk melihat apa itu kebajikan , kita harus melihat dari tiga segi yaitu manusia sebagai mahluk pribadi, manusia sebagai anggota masyarakat, dan manusia sebagai mahluk tuhan. Sebagai mahluk yang baik dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik buruk itu di tentukan oleh suara hati. suara hati merupakan hakim untuk diri sendiri.  Baik buruk itu dapat dilihat menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan di ukur menurut suara. Disini tidak berarti bahwa pendapat kepentingan umum di atas segalanya.
            Factor-faktor yang menentukan tingkah laku setiap orang ada tiga , pertama factor pembawaan (heriditas) yang telah di tentukan pada waktu seseorang masih dalam kandungan. Pembawaan merupakan hal yang di turunkan oleh orangtua . tapi mengapa yang saudara sekandung tidak memiliki pembawaan yang sama? Hal itu di sebabkan karena sel-sel benih yang mengandung factor faktr penentu berjumlah banyak sehingga menghasilkan anak yang bermacam-macam. Faktor kedua yang menentukan tingkah laku manusia adalah lingkungan . lingkungan yang membentuk seseorang merupakan alam kedua yang terjadi setelah seorang anak lahir. Lingkungan membentuk jiwa seseorang meliputi lingkungan keluarga,sekolah,dan masyarakat. Factor ketiga yang menentukan tingkah laku seseorang adalah pengalaman yang khas yang pernah di peroleh . baik pengalaman pahit yang sifatnya negative Maupun yang manis yang sifatnya positif . memberikan pada manusia suatu bekal yang selalu dipergunakan sebagai pertimbangan sebelum seseorang mengambil tindakan.
D.USAHA DAN PERJUANGAN
            Usaha dan perjuangan adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita.  Setiap manusia harus berkerja keras demi kelanjutan hidupnya . sebagian hidup manusia adalah usaha/perjuangan dan ini sudah kodrat manusia. Apabila manusia bercita-cita menjadi kaya ia harus bekerja keras.

E.KEYAKINAN / KEPERCAYAAN
            Keyakinan/kepercayaan menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan. Aliran ada tiga yaitu naturalism,intelektualisme, dan aliran gabungan.
a.       Aliran Naturalisme
Hidup manusia itu dihubungkan dengan kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari natur dan itu dari Tuhan. Tuhan menciptakan alam semesta lengkap dengan hokum-hukumnya secara mutlak dikuasai Tuhan.
Bagi yang percaya Tuhan , Tuhan itulah kekuasaan tertinggi . manusia adalah mahluk ciptaan tuhan, karena itu manusia mengabdi kepada Tuhan berdasarkan ajaran ajaran Tuhan yaitu agama . ada dua macam yaitu:
1.      Ajaran dogmatis yaitu disampaikan oleh Tuhan melalui nabi-nabi. Ajaran agama yang dogmatis bersifat mutlak terdapat dalam kita suci Al-Quran dan Hadist.
2.      Ajaran dari pemuka-pemuka agama yaotu sebagai hasil pemikiran manusia sifatnya terbatas . ajaran ajaran dari pemuka agama termasuk kebudayaan , terdapat dalam bukubuku agama yang di tulis oleh pemuka-pemuka.
b.      Alliran intelektualisme
Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir. Mana yang menurut akal manusia benar itulah yang baik . walaupun bertentangan dengan kekuatan hati nurani, manusia yakin dengan pikir akal manusia dapat mencapai sukses . akal berasal dari bahasa arab berarti qalbu yang berpusat di hati.
c.       Aliran gabungan
Dasar alira ini kekuatan gaib dan akal , kekuatan gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan , percaya adalnya Tuhan, sedangkan akal adalah dasar kebudayaan yang menentukan benar tidaknya sesuatu. Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir sedangkan hati nurani di nomer duakan , apabila dasar keyakinan itu gaib dari Tuhan dan akal kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang.
F. LANGKAH-LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK
Manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula. Adapun langkah-langkah berpandangan hidup yang baik itu sebagai berikut:
1.       Mengenal
Mengenal merupakan suatu kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
2.       Mengerti
Tahap kedua untuk berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara. Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
3.       Menghayati
Langkah selanjutnya setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
4.       Meyakini
Setelah mengetahui kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akherat, maka hendaknya kita meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
5.       Mengabdi       
Pengabdian merupakan sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam akhirat.
6.      Mengamankan
Mungkin sudah merupakan sifat manusia bahwa bila sudah mengabdikan diri pada suatu pandangan hidup lalu ada orang lain yang mengganggu dan atau menyalahkannya tentu dia tidak terima dan bahkan cenderung untuk mengadakan perlawanan.

Proses mengamankan itu merupakan langkah terakhir. Tidak mungkin atau sedikit kemungkinan bila belum mendalami langkah sebelumnya lalu aka nada proses mengamankan ini.

Bab 7. Manusia dan Keadilan

MANUSIA DAN KEADILAN
A.PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan menurut Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama, sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik.
Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Menurut kamus umum bahasa indonesia, kata adil berarti tidak berat sebelah atau memihak manapun tidak sewenang-wenang. Sedangkan menurut istilah keadilan adalah  pengakuan dan perlakukan yang seimbang antara hak dan kewajiban.


B. KEADILAN SOSIAL
Bung hatta dalam uraiannya mengenai sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” menulis sebagai berikut “ keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur
C. BERBAGAI MACAM KEADILAN
1.      Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh yang lainnya disebut keadilan legal.
2.      Keadilan distributive
Aristoteles berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama (justice is done when equels are treated equally).
3.      Keadilan komutatif
Keadilan ini bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.


D. KEJUJURAN
Kejujuran itu artinya apa yang dikatakan seorang sesuai dengan hati nuraninya apa yang di katakannya sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang benar benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari perubuatan yang dilarang oleh agama dan hokum. Bagi seniman kejujuran dan ketidakjujuran membangkitkan daya kreatifitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari kandungan peristiwa atau kasus ketidakjujuran. Hal ini , karena dengan mengkomunikasikan hal yang sebaliknya manusia akan terangsang untuk berbuat jujur. Namun demi sopan santun dan pendidikan , seseorang boleh berkata tidak jujue sampai pada batas-batas yang dapat dibenarkan .
E.KECURANGAN
Kekurangan atau curang identik dengan ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak serupa benar,. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya, atau orang itu memang dari hatinya sudah berbuat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan berusaha.
F. PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar  namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
G.PEMBALASAN
Pembalasan ialah suatau reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang serupa , perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang seimbang.
Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan . pergaulan yang bersahabat mendapat balasan yang bersahabat sebaliknya pergaulan yang  penuh kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial . dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral tersebut . bila manusia berbuat amoral,lingkunganlah yang menyebabkannya . perbuatan amoral itu pada hakekatnya adalah perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia lain.

Oleh karena itu manusia tidak menhendaki hak dan kewajibannya dilangggar atau diperkosa,maka manusia berusaha mempertahankkan hak dan kewajibannya itu, mempertahankan  hak dan kewajiban itu ada pembalasan.

Bab 6. Manusia dan penderitaan

MANUSIA DAN PENDERITAAN
  
A.PENGERTIAN PENDERITAAN
Penderitaan berasal  dari kata derita.Kata derita berasal dari bahasa Sansekerta dhra artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. penderitaan bisa bersifat lahir dan bersifat batin. Setiap manusia memiliki penderitaan yang berbeda –beda. Manusia dikatakan menderita apa bila dia memiliki masalah, depresi karena tekanan hidup, dan lain lain.
   Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Akibat penderitaan yang bermacam-macam. Ada yang mendapat hikmah besar dari suatu penderitaan, ada pula yang menyebabkan kegelapan dalam hidupnya. Oleh karena itu, penderitaan belum tentu tidak bermanfaat.  Penderitaan juga dapat ‘menular’ dari seseorang kepada orang lain, apalagi kalau yang ditulari itu masih sanak saudara.
     Menurut agama penderitaan itu adalah teguran dari tuhan. Penderitaan ada yang ringan dan berat contoh penderitaan yang ringan adalah ketika seseorang mengalami kegagalan dalam menggapai keinginannya. Sedangkan contoh dari penderitaan berat adalah ketika seorang manusia mengalami kejadian pahit dalam hidupnya hingga ia merasa tertekan jiwanya sampai terkadang Ingin mengakhiri hidupnya.
    Penderitaan adalah termasuk realitas manusia di dunia. Namun peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan.Suatupristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Penderitaan adalah bagian dari kehidupan.







B.SIKSAAN
Penderitaan biasanya di sebabkan oleh siksaan. Baik fisik ataupun jiwanya.Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban. Segala tindakan yang menyebabkan penderitaan, baik secara fisik maupun psikologis, yang dengan sengaja dilakukkan terhadap seseorang dengan tujuan intimidasi, balas dendam, hukuman, pemaksaan informasi, atau mendapatkan pengakuan palsu untuk propaganda atau tujuan politik dapat disebut sebagai penyiksaan. Siksaan dapat digunakan sebagai suatu cara interogasi untuk mendapatkan pengakuan. Siksaan juga dapat digunakan sebagai metode pemaksaan atau sebagai alat untuk mengendalikan kelompok yang dianggap sebagai ancaman bagi suatupemerintah.Arti siksaan, siksaan berupa jasmani dan rohani bersifat psikis, kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Siksaan Yang Sifatnya Psikis misalnya kebimbangan,kesepian dan ketakutan.
Kebimbangan.
 Memiliki arti tidak dapat menetukan pilihan mana yang akan dipilih. Misalnya pada suatu saat apakah seseorang yang bimbang itu pergi dan tidak. Akibat dari kebimbangan seseorang  berada dalam keadaan yang tidak menentu,sehingga ia merasa kesiksa.
Kesepian.
Merupakan rasa sepi yang dia alami pada dirinya sendiri / jiwanya walaupun ia dalam lingkungan orang ramai. Tempat mereka memang sepi tetapi hati mereka tidak sepi. Kesepian juga merupakan salah satu wujud dari siksaan yang dapat dialami oleh seseorang.
Ketakutan.
Merupakan sebuah sesuatu yang tidak dinginkan yang dapat menyebabkan seseorang mengalami siksaan batin. Bila rasa takut itu dibesar – besarkan tidak pada tempatnya, maka disebut sebagai phobia.
penyebab seseorang merasakan ketakutan, antara lain:
1.      Claustrophobia dan agrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup dan
ketakutakan orang berada di tempat terbuka.
2.      Gamang adalah rasa takut akan tempat yang tinggi.
3.      Kegelapan adalah rasa takut bila seseorang berada di tempat gelap.
4.      Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami.
5.      Kegagalan ketakutan dari seseotang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan.


Apa yang membuat seseorang menjadi phobia ?
Kebanyakan phobia dimulai dengan suatu shock emosional pada waktu tertentu , misalnya pekerjaan baru , kematian dalam keluarga , atau sakit yang serius . beberapa penderita merasakan bahwa mereka merasa gelisah dan tertekan tetapi phobia juga dapat  berkembang dalam diri orang orang yang kelihatannya tenang dan mantap . ahli ahli jiwa berpendapat bahwa phobia adalah suatu gejala problema psikologis yang dalam yang harus ditemukan dihadapi dan di taklukan sebelum phobianya hilang .

C.KEKALUTAN MENTAL
Kekalutan mental adalah penderitaan  batin . atau gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus di atasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar .
Gejala-gejala permulaan pada orang yang mengalami kekalutan mental adalah sebagai berikut :
1.      nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri    
    pada lambung
2.      nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis,
    cemburu, mudah marah.
Tahap – tahap gangguan jiwa :
1.      Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita baik jasmani maupun rohaninya.
2.      Usaha mempertahankan diri dengan cam negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara benahan dirinya salah; pada orang yang tidak menderita gantran kejiwaan bila menghadapi persoalan, justru lekas memecahkan problemnya, sehingga tidak menekan perasaannya. Jadi bukan melarikan diri dan persoalan, tetapi melawan atau memecahkan persoalan.
3.      Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan
Sebab-sebab Timbulnya Kekalutan Mental dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :
  1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna.
  2. Terjadinya konflik sosial-budaya akibat adanya norma yang berbeda antara yang bersangkutan dan yang ada dalam masyarakat, sehingga ia tidak dapat menyesuaikan diri lagi.
  3. Cara pematangan bathin yang salah dengan memberikan reaksi berlebihan terhadap kehidupan sosial; overacting sebagai overkompensasi dan tampak emosional.
Proses – proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang yang mendorongnya ke arah :
Positif, bila trauma (luka jiwa) yang dialami seseorang, akan disikapi untuk mengambil hikmah dari kesulitan yang dihadapinya, setelah mencari jalan keluar maksimal, tetapi belum mendapatkannya tetapi dikembalikan kepada sang pencipta yaitu Allah SWT, dan bertekad untuk tidak terulang kembali dilain waktu.
Negatif, bila trauma yang dialami tidak dapat dihilangkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang dicita-citakan
Bentuk frustasi antara lain :
  1. Agresi
  2. Regresi
  3. Fiksasi
  4. Proyeksi
  5. Identifikasi
  6. Narsisme
  7. Autism


Penderitaan kekalautan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
  1. Kota-kota yang besar
  2. Anak-anak muda
  3. Wanita
  4. Orang yang tidak beragama
  5. Orang yang terlalu mengejar materi
D.PENDERITAAN DAN PERJUANGAN
Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik secara berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Karena itu terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali. Manusia adalah makhluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Hal ini membuat manusia itu kreatif, baik bagi penderita sendiri maupun bagi orang lain yang melihat atau mengamati penderitaan.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis, yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidupnya. Allah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya.
Pembebasan dari penderitaaan pada hakekatnya meneruskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alam lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhan supaya terhindar dari bahaya dan malapetaka. Kita sebagai manusia hanya bisa merencanakan namun yang Tuhanlah yang yang menentukan hasilnya.

E.PENDERITAAN , MEDIA MASSA DAN SENIMAN
Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, pesawat radio, dengan maksud agar semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat mengunggah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media massa adalah alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada asyarakat luas. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap anatara sesama manusia, terutama bagi mereka yang simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari karya tersebut.

F.PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA
Apabila kita kelompokan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan,maka penderitaan manusia dapat di perinci sebagai berikut :
a)      Perbuatan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
Karena perbuatan buruk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita,misalnya :
pembantu rumah tangga yang diperkosa , disiksa oleh majikannya , sudah pantas jika majikan yang biadap itu di ganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan negeri Surabaya supaya perbuatannya itu dapat diperbaiki sekaligus merasakan penderitaan. Sedangkan pembantu yang telah menderita itu dipulihkan.
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan nya menyebabkan penderitaan manusia . tetapi manusia tidak menyadari hal ini . mungkin kesadarasn itu baru timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita , misalnya :
Musibah banjir dan tanah longsor di lampung selatan berumula dari penghunian liar di hutan lindung . kemudian di babat menjadi tandus dan gundul oleh manusia manusia penghuni liar itu . akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir , rumah hancur dan sawah ternak musnah .

b)     Penderitaan yang timbul karena penyakit,siksaan/azab Tuhan
Penderitaan manusia juga dapat terjadi akibat penyakit atau siksaan. Namun kesabaran dan ketawakalan dan optimism dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu .
G. PENGARUH PENDERITAAN
            Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh dan sikap dalam dirinya, sikap yang timbul dapat berupa sikap positif dan negative . sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bukan rangkaian penderitaan. Sedangkan sikap negative rasa putus asa,kecewa bahkan ingin bunuh diri.
            Jika keduanya di komunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca. Penilaian itu dapat berupa kemauan yntuk mengadakan perubahan nilai nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan,


Bab 5. Manusia dan keindahan

BAB.5 MANUSIA DAN KEINDAHAN
A.KEINDAHAN
Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebgainya . Benda yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabot rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya. Keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikmati keindahan.
Keindahan kebenaran dan kebenaran adalah keindahan . Keduanya mempunyai niai yang sama yaitu abadi, dan mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat , selera mode, kedaerahan atau lokal.
a.       APAKAH KEINDAHAN ITU ?
Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat di nikmati karena tidak jelas . Keindahan itu baru jelas jika telah di hubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan berwujud itu keindahan dapat berkomunikasi. Keindahan hanya sebuah konsep .

Menurut cakupannya orang harus membedakan antara keindahan sebagai suatu kwalita bstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah . Untuk perbedaan ini dalam bahasa inggris sering di pergunakan istilah beauty (keindahan) dan the beautiful (benda atau hal yang indah). Dalam batasan filsafat kedua pengertian itu kadang kadang dicampuradukan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya pengertian, yakni :
a.)    Keindahan dalam arti yang luas
b.)    Keindahan dalam arti estetis murni
c.)    Keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan penglihatan
Keindahan dalam arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa yunani dulu
            Yang di dalamnnya tercakup pula kebaikan. Banyak pengertian keindahan menurut para ahli,tetapi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
-          Keindahan seni
-          Keindahan alam
-          Keindahan moral
-          Keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang di cerapnya . sedang keindahan dalam arti terbatas lebih di sempitkan sehingga hanya menyangkut benda benda yang di cerapnya dengan penglihatan yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna .
Dari pembagian dan pembedaan terhadap keindahan di atas masih be;um jelas apakah sesungguhnya keindahan itu . ini memang merupakan suatu persoalan filsafati yang jawabannya beraneka ragam. Jadi keindahan pada dasarnya adalah sejumlah kwalita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal . kwalita yang paling sering di sebut adalah kesatuan(unity),keselarasan (harmony),kesetangkupan(symmetry),keseimbangan(balance) dan perlawanan (contrast) .
Keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis , warna, bentuk, nada, dan kata-kata. Ada pula yang berpendapat bahwa keindahan adalah suatu kumpulan hubungn hubungan yang selaras dalam suatu benda dan diantara benda itu ada si pengamat.
b.      Nilai Estetik
Nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercangkup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Namun apakah nilai estetik itu? . Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terperinci lagi sebagai berikut:
The believed capacity of any object to satisfy a human desire. The Quality of any abject which causes it to be on interest to an individual or a group
Tentang nilai itu ada yang membedakan antara nilai subyektif dan nilai obyektif, atau ada yang membedakan nilai perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah nilai ekstrinsik dan nilai instrinsik.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya, yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu, nilai instrinstik adalah sifat dari benda yang bersangkutan,atau sebagai suatu tujuan , ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Contoh : Tari,tarian darmawulan minak jinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak geriknya .

KONTEMPLASI DAN EKSTANSI
Suatu proses bermeditasi, merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai makna, manfaat, dan tujuan, atau niat hasil penciptaan. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh factor kontemplasi dan ekstansi . Kontenmplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah . Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan , merasakan dan menikmati sesuatu yang indah . Apabila kedua dasar ini di hubungkan dengan bentuk diluar diri manusia ,maka akan terjadi suatu penilaian bahwa sesuatu itu indah .
Bagi orang seniman selera seni lebih dominan di bandingkan dengan orang bukan seniman . Bagi orang  bukan seniman mungkin factor ekstansi lebih menonjol, jadi ia lebih suka menikmati karya seni daripada menciptakan karya seni . Dengan kata lain,ia hanya mampu menikmati keindahan tetapi tidak mampu menciptakan keindahan .
APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?
Keindahan itu pada dasarnya adalah alamiah , Alam ciptaan Tuhan,ini berarti bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar , tidak kurang tidak pula berlebihan . Jika di contohkan misalnya seperti Pelukis Melukis wanita lebih cantik dari keadaan sebenernya,justru itu tidak indah . Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motifasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula . Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup hidup manusia .
Berikut alasan.motivasi dan tujuan seniman menciptakan keindahan .

1)      Tata nilai yang telah usang
Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan , sehingga dirasakan sebagai hambatan yang merugikan dan mengorbankan nilai-nilai kemanusiaan,misalnya kawin paksa, derajat wanita lebih rendah daripada laki-laki .
2)      Kemorosotan Zaman
Kemerosotan moral dapat diketahui dari tingkah laku dan perbuatan manusia yang bejad terutama dari segi kebutuhan seksual .Kebutuhan seksual ini dipenuhinya tanpa menghiraukan ketentuan-ketentuan hokum agama dan moral masyarakat, yang demikian itu dikatakan tidak baik, yang tidak baik itu tidak indah . yang tidak indah itu harus disingkirkan melalui protes yang antara lain di ungkapkan dalam karya seni
3)      Penderitaan manusia
Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita . tetapi yang lebih menentukan ialah faktor manusia itu sendiri . manusialah yang membuat orang menderita sebagai akibat nafsu ingin berkuasa,serakah,tidak berhati-hati dan sebagainya .
4)      Keagungan Tuhan
Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian alam. Keindahan alam merupakan keindahan mutlak ciptaan Tuhan. Manusia hanya dapat meniru saja keindahan ciptaan Tuhan itu
KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK
Keindahan tidak akan pernah selesai diperdebatkan. Meskipun demikian kita dapat menggunakan kata kata penyair Jhon Keats sebagai pegangan. Dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever
Its loveliness iscrease it will never pass into nothingness
Bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lama nya,kemolekannya bertambah dan tidak pernah berlalu ketiadaan. Disini kita mengetahui bahwa keindahan hanyalah sebuah konsep yang baru berkomunikasi setelah mempunyai bentuk . 
            Keats juga membedakan antara orang biasa dan seniman dan atara seniman biasa dan seniman yang baik yang dapat menciptakan sesuatu yang indah menurut dia. Pada sesuatu kesempatan ia melihat lukisan “Death On the pale Horse” karya pelukis west , misalnya yaitu mengenai seorang yang mati di atas kuda yang pucat , dia langsung berpendapat bahwa west bukanlah seniman yang baik , menurut Keats , west tidak mempunyai cukup negative capability.
Pada hakekat nya negative capability adalah suatu proses. Keraguan , ketidaktentuan dan misteri adalah suatu proses. Proses inilah yang membuat seseorang menjadi kreatif.
B. RENUNGAN
Renungan berasal dari kata renunag, merenung artinya dengan diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung.
Setiap orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sarna lain berbeda, meskipun obyek yang direnungkan sama, lebih pula apabila obyek renungannya berbeda. Jadi apa yang direnungkan itu bergantung kepada obyek dan subyek.Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori , teori itu adalah : Teori pengungkapan , Teori Metafisik dan Teori Psikologik.
a)      Teori pengungkapan
Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang senima ketika menciptakan suatu karya seni .
b)      Teori metafisik
Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita ilahi .
c)      Teori psikologis
Teori metafisis dari para filsuf yang bergerak di atas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umunya tidak memuaskan,karena terlampau abstrak dan spekulatif.
C.KESERASIAN
Keserasian berasal dari kata serasi-serasi dari kata dasar rasi artinya cocok, sesuai, atau
kena benar. Kata cocok sesuai atau kena mengandung unsur pengertian perpaduan, ukuran dan seimbang.
Keserasian identik dengan keindahan. Sesuatu yang serasi tentu tampak indah dan yang tidak serasi tidak indah. Karena itu sebagian ahli pikir berpendapat, bahwa keindahan ialah sejumlah kualita pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal.
a)      TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF
Teori obyektif berpendapat bahwa keindahan yang mencipta nilai ekstetik adalah sifat yang memang melekat pada bentuk indah yang  bersangkutan,terlepas dari seseorang yang mengamatinya .
Teori subyektif menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptaka keindahan suatu benda itu tidak ada
b)      TEORI PERIMBANGAN
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa yunani kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka. Keindahan dianggap sebagai kualita  dari benda benda yang disusun . Hubungan dari bagianbagian yang menciptakan keindahan dapat dinyatakan sebagai perimbangan atau perbandingan angka angka. Perimbangan itu dinamakan perbandingan keemasan